Page 84 - 01.ESSAY 1st
P. 84
Pada Pertemuan Doa di Bukit, saya bertanya, 'Mengapa orang selalu berdoa dengan mat
a tertutup ?' Timbul pertanyaan , ' Bolehkah saya shalat dengan mata terbuka ?' Dia men
gajukan pertanyaan kepada Tuhan .
Tuhan yang menjawab ....
' Kenapa aku selalu berdoa dengan mata tertutup ???' Saya tidak bisa mengabaikan pert
anyaan ini .
Kami menyewa gereja dan mengadakan retret , dan setelah tidur di pagi hari, kami langs
ung pergi ke gereja .
Namun yang mengejutkan, judul khotbah pendeta hari itu adalah 'Anda dapat berdoa de
ngan mata terbuka ' .
Saya sangat terkejut saat itu dan Tuhan langsung menjawab pertanyaan saya .
Tidak ada cara untuk menenangkan hatiku, jadi aku berlari ke pantai sendirian, dengan ja
ntung berdebar kencang, meminta pengertian bahwa aku akan pergi ke kelompok remaj
a.
Hari itu cuaca sangat berangin , dan ombaknya beriak seperti sebuah rumah .
Ini seperti melihat ke dalam hatiku . Seakan laut membaca pikiranku ....
Saya berdiri di paviliun yang tinggi dan memandangi ombak besar yang menderu-deru m
elintasi lautan. Saya bisa merasakan kekuatan alam yang luar biasa .
Betapapun hebatnya manusia, itu tidak lebih dari hal sepele .
Tidak peduli seberapa kuatnya seorang pejuang , apa yang akan terjadi jika dia melempa
rkan dirinya ke dalam gelombang besar itu? yang menciptakan alam menakjubkan ini ?
' Dia adalah Tuhan !!! '
Tidak ada manusia yang mampu menciptakan alam menakjubkan ini .
Hanya Tuhan yang bisa melakukan ini .
Saat itu saya melihat dengan mata kepala sendiri kehebatan alam ciptaan Tuhan .
Apa yang saya tahu di kepala saya, saya rasakan di hati saya .
Saat itulah percikan lain tertanam di hati saya.
Itu adalah percikan Roh Kudus .
QR
84